Sukses

Dampingi Petani, BUMN Dukung Pertumbuhan Industri Kopi Lokal di Jawa Tengah

Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara yang merupakan gabungan dari sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendampingi petani untuk tingkatkan produksi kopi rakyat di Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara yang merupakan gabungan dari sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendampingi petani untuk dongkrak produksi kopi rakyat di Jawa Tengah.

Ketua PMO Kopi Nusantara, Dwi Sutoro menuturkan, setelah melakukan pendampingan di berbagai lokasi di Indonesia yakni Lampung, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, Aceh dan saat ini di Jawa Tengah.

PMO Kopi Nusantara sudah berjalan sekitar dua tahun yang diinisiasi langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir dimulai dari sentra-sentra produsen kopi yang ada di Indonesia.

"Setelah kita evaluasi, ternyata hasilnya diapresiasi oleh banyak pihak dan petaninya sendiri. Tahun ini kami lakukan di Jawa Tengah, khususnya di areal Temanggung dan Wonosobo ini merupakan daerah potensial penghasil kopi yang cukup bagus,” tutur dia dikutip dari Antara, ditulis Sabtu (8/7/2023).

Ia mengatakan, peningkatan produktivitas kopi rakyat kini menjadi upaya utama yang sedang diusahakan oleh seluruh pihak.

“Bagaimana kopi rakyat yang menyumbang 96 persen dari produksi nasional bisa terus meningkat dan memberikan kesejahteraan yang lebih baik bagi petani,” ujar Dwi Sutoro.

Dwi menambahkan, upaya menaikkan produktivitas tidak akan berhasil kalau tak perbaiki kondisi produktivitas petani kopi. Hal ini karena korporasi hanya mampu berkontribusi sekitar empat persen. “Oleh karena itu, kita bersama-sama di sini dan insya Allah Temanggung akan menjadi salah satu produsen besar kopi di Indonesia,” ujar dia.

Adapun pendampingan teknis dimulai dengan penyediaan akses terhadap  pupuk yang difasilitasi oleh Pupuk Kalimantan Timur. Petani melalui kelompok tania atau LMDH bisa mendapatkan harga distributor yang lebih rendah dari harga pupuk di pasar.

Pupuk Kalimantan Timur juga akan memberikan rekomendasi pemupukan sesuai dengan kondisi unsur hara tanah melalui proses uji laboratorium.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) juga akan mendampingi dari sisi budidaya. Puslitkoka merupakan lembaga penelitian kopi tertua di Indonesia yang telah memiliki pengalaman selama ratusan tahun dalam ekosistem bisnis kopi.

Pendampingan budidaya dilakukan mengacu pada prinsi good agricultural practices (GAP) yang sesuai dengan standar internasional. Selain mendampingi dari sisi pemupukan dan budidaya, akses terhadap literasi keuangan juga disediakan oleh BNI dengan beberapa skema pembiayaan yang tersedia.

 

2 dari 4 halaman

Pengajuan Pembiayaan

Pembiayaan dapat dipakai untuk budi daya dan pengolahan setelah panen sesuai dengan kebutuhan petani di lapangan.

Pengajuan pembiayaan dapat dilakukan melalui Agen 46 yang tersebar di setiap desa. Selain itu, BNI juga mendampingi berupa business matching agar kopi rakyat go global melalui program Xpora.

Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo menuturkan, apresiasi kegiatan yang diprakarsai oleh BUMN yang sebenarnya sudah dinanti-natikan sejak lama. “Harapan ke depan tidak hanya di sektor kopi saja, tetapi juga terkait potensi-potensi yang ada di Kabupaten Temanggung yang perlu dikembangkan, di mana kami masih membutuhkan bantuan dari pusat, khususnya dari BUMN,” tutur dia.

Ia mengatakan, kopi Temanggung memiliki cita rasa tersendiri dan sudah memenangkan beberapa festival di luar negeri.

“Oleh karena itu karena sekarang kopi menjadi andalan Kabuapten Temanggung harus kita pertahankan dan benar-benar dirawat,” ujar dia.

3 dari 4 halaman

Menteri Teten Minta Erick Thohir Perbanyak BUMN Serap Produk UMKM

Sebelumnya,  Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengapresiasi langkah BUMN yang terlibat dalam menyerap produk dari UMKM. Namun, dia meminta untuk lebih banyak lagi perusahaan pelat merah yang terlibat.

Menurut catatannya, pada acara Inabuyer B2B2G Expo 2023, ada sekitar 23 BUMN yang ikut berpartisipasi sebagai offtaker dari produk UMKM. Sementara itu, melihat jumlah anak, cucu, hingga cicit BUMN yang berjumlah ratusan, kata dia, perlu ada upaya mendorong lebih banyak lagi yang terlibat.

"Terima kasih bu Loto (Staf Ahli bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN), sampaikan ke Pak Erick kalau 23 BUMN yang sudah jadi bagian offtsker UMKM, masih kecil, kalau BUMN kan ada berapa tuh? 700 ya kalau gak salah. Nah jadi harus semakin banyak," pintanya dalam pembukaan Inabuyer B2B2G Expo 2023 di Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu (5/7/2023).

Dia berharap keterlibatan BUMN bisa menggenjot kemampuan dari UMKM kedepannya. Sebagai contoh, ada Sarinah yang disulap oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk menjadi etalase dari produk UMKM dan produk lokal.

Atas langkah itu, Menkop Teten mengaku mendapat apresiasi kalau produk yang dijajakan di Sarinah memiliki kualitas yang bagus.

"Dengan Sarinah aja yang produknya UMKM, sekarang itu ke daerah seperti, waduh saya mendapat apresiasi bu, ternyata produk UMKM bagus katanya yang di Sarinah itu. Jadi memang ini membanggakan dan itu punya pengaruh terhadap behaviour konsumen kita," tuturnya.

"Behaviour konsumen kita itu biasanya kalau sudah masuk ke mal, kalau apalagi kalau datang dari luar itu kan mau beli jadi kita mau makin banyak UMKM kita yang masuk rantai pasok industri," sambung Menkop Teten Masduki.

 

4 dari 4 halaman

Keterlibatan BUMN

Pada kesempatan yang sama, Staf Ahli bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting mengungkap peran dari BUMN dalam acara Inabuyer B2B2G Expo 2023 ini. Menurutnya, gelaran ini bisa menjadi ajang penguatan kerja sama antara BUMN dan UMKM.

"Kementerian BUMN bersama setidaknya 23 BUMN dan anak perusahaan hadir sebagai bentuk konkret komitmen kami untuk terus memajukan UMKM Indonesia yang menawarkan produk lokal unggulannya," ujarnya.

Dia menyebut, setiap tahunnya jumlah BUMN yang terlibat dalam menyerap produk UMKM terus meningkat. Tak hanya itu, pada momen ini juga dikukuhkan sejumlah kerja sama antar BUMN dengan beberapa pelaku usaha UMKM.

"Ada PTPN, RNI, Perindo, Sang Hyang Seri, Telkom, Telkomsel, dan Perumnas (yang tandatangan kerja sama). Semoga dalam tiga hari ke depan nanti akan tercipta komitmen atau kontrak baru lainnya antara BUMN dengan UMKM," bebernya.

Video Terkini